Wednesday, February 12, 2014

CeritaJika #6 : Jika Istrimu Seorang Auditor


Jika istrimu seorang auditor, engkau sebagai seorang suami tentu harus menjadi lelaki yang luar biasa mandiri. Karena dalam banyak waktu, istrimu tak bisa selalu mendampingi dan berada di sisimu. Penugasan demi penugasan selalu menunggu. Berada di suatu tempat yang jauh, pelosok atau terpencil untuk mengaudit selama beberapa hari sampai beberapa minggu. Bekerja dengan jam kerja yang tak kenal dengan istilah nine to five.

Jika yang lain bisa mengharapkan pertemuan di akhir minggu, kau mungkin akan melewati dalam kesendirian, karena istrimu masih berada di lokasi yang hanya bisa ditempuh dengan jalan darat dilanjut air atau udara dan memakan waktu sekian jam hingga seharian untuk menempuhnya.

Jika pun ia sedang bertugas bukan sebagai auditor melainkan sebagai konsultan. Ditengah masa senggangmu diluar penugasan, kau harus siap melihatnya terus dihubungi orang-orang yang membutuhkannya. Untuk menyelesaikan masalah laporan keuangan atau kinerja organisasi.
Kau harus luar biasa kuat dan tabah untuk bisa mendampingi perempuan yang dibutuhkan banyak orang. Waktu, tenaga, perhatian, harus dibagi dengan mereka.

Kehidupan yang stabil dan mapan penuh rutinitas tak akan lagi kau jumpai. Semua bergerak dengan cepat dan dinamis, butuh kegesitan dan mobilitas yang tinggi. Memastikan kondisi fisik tetap sehat dan bugar adalah keharusan, karena kalau tidak kau akan melihat istrimu tergerus oleh kelelahan.

Siapkah kau melalui itu? Menjadi pendukung utama atas bermanfaatnya istrimu dalam hidupnya? Memiliki istri yang mungkin tidak bisa setiap hari berada di dalam rumahmu?
——————————————————————————————
Submitted :
Astika Tiarani
Auditor Intern Pemerintah
Alumnus STAN

Sumber: kurniawangunadi
Unknown Web Developer

No comments:

Post a Comment