Friday, February 14, 2014

Valentine? Tidak, terimakasih :)


Saya dan mamas itu...
Kita gak pernah merayakan perayaan hari khusus secara khusus. Yah hanya sekedar ucapan selamat dan harapan saja. Bahkan di hari ulang tahun saya pun, dia gak ngucapin selamat ulang tahun.

Apalagi hari valentine.. big no no untuk perayaan hari itu. Karena kita berpikir kalau hari kasih sayang itu setiap hari. Ada hadits yang intinya kalau kasih sayang itu harus selalu dilakukan. See?

Dan itu bukan termasuk kebudayaan orang islam :)
Apalagi kalau kita teliti asal usul hari itu, mungkin cukup menyeramkan.

Mungkin ada pasangan yang wajib merayakan hari valentine. Wajib saling ngasih sesuatu gitu sebagai tanda kasih sayang. Kalau waktu jaman saya gila terhadap komik, that's my dream! Pergi sama pasangan ke tempat yang romantis, saling ngasih coklat, terus romantis-romantisan gitu. Hahaha. Klise.

Tapi Alhamdulillah nya sih sebelum ngerasain pacaran yang beneran gitu, saya tau asal usul kenapa ada hari valentine. Jadi ya saya gak pernah merayakan hari valentine dengan siapa pun :)

Satu aja yang pernah saya syukuri pas hari valentine waktu jaman SMP. Ada banyak teman saya yang jual coklat lucu dengan harga murah! Hahaha. Ya sekolah saya waktu SMP memang sekolah swasta islam, tapi niat belinya bukan buat dikasih ke seseorang spesial selain keluarga, tapi untuk dikonsumsi sendiri aja. Hehehe.

Intinya, hak masing masing orang sih mau merayakan atau gak. Tapi sebaiknya coba dicari tau dulu asal usul hari itu. Sama kayak 17 agustusan. Kenapa kita harus merayakan 17 agustusan? Ya karena itu hari merdeka bangsa kita.  Jangan asal ikut ikutan aja agar gak dibilang kuper. Justru kalau kita lebih tau, mudah mudahan kita bisa terhindar dari perbuatan tercela. Aamiin.

Unknown Web Developer

Christina Perri - Jar of Hearts




I know I can't take one more step towards you
Cause all thats waiting is regret
Don't you know I'm not your ghost anymore
You lost the love I loved the most

I learned to live, half alive
And now you want me one more time

Who do you think you are?
Runnin' 'round leaving scars
Collecting a jar of hearts
Tearing love apart
You're gonna catch a cold
From the ice inside your soul
Don't come back for me
Who do you think you are?

I hear you're asking all around
If I am anywhere to be found
But I have grown too strong
To ever fall back in your arms

Ive learned to live, half alive
And now you want me one more time

Who do you think you are?
Runnin' 'round leaving scars
Collecting a jar of hearts
And tearing love apart
You're gonna catch a cold
From the ice inside your soul
Don't come back for me
Who do you think you are?

It took so long just to feel alright
Remember how to put back the light in my eyes
I wish I had missed the first time that we kissed
Cause you broke all your promises
And now you're back
You don't get to get me back

Who do you think you are?
Running around leaving scars
Collecting a jar of hearts
And tearing love apart
You're gonna catch a cold
From the ice inside your soul
So don't come back for me
Dont come back at all
[x2]

Who do you think you are?
Who do you think you are?
Who do you think you are?


Unknown Web Developer

Wednesday, February 12, 2014

CeritaJika #6 : Jika Istrimu Seorang Auditor


Jika istrimu seorang auditor, engkau sebagai seorang suami tentu harus menjadi lelaki yang luar biasa mandiri. Karena dalam banyak waktu, istrimu tak bisa selalu mendampingi dan berada di sisimu. Penugasan demi penugasan selalu menunggu. Berada di suatu tempat yang jauh, pelosok atau terpencil untuk mengaudit selama beberapa hari sampai beberapa minggu. Bekerja dengan jam kerja yang tak kenal dengan istilah nine to five.

Jika yang lain bisa mengharapkan pertemuan di akhir minggu, kau mungkin akan melewati dalam kesendirian, karena istrimu masih berada di lokasi yang hanya bisa ditempuh dengan jalan darat dilanjut air atau udara dan memakan waktu sekian jam hingga seharian untuk menempuhnya.

Jika pun ia sedang bertugas bukan sebagai auditor melainkan sebagai konsultan. Ditengah masa senggangmu diluar penugasan, kau harus siap melihatnya terus dihubungi orang-orang yang membutuhkannya. Untuk menyelesaikan masalah laporan keuangan atau kinerja organisasi.
Kau harus luar biasa kuat dan tabah untuk bisa mendampingi perempuan yang dibutuhkan banyak orang. Waktu, tenaga, perhatian, harus dibagi dengan mereka.

Kehidupan yang stabil dan mapan penuh rutinitas tak akan lagi kau jumpai. Semua bergerak dengan cepat dan dinamis, butuh kegesitan dan mobilitas yang tinggi. Memastikan kondisi fisik tetap sehat dan bugar adalah keharusan, karena kalau tidak kau akan melihat istrimu tergerus oleh kelelahan.

Siapkah kau melalui itu? Menjadi pendukung utama atas bermanfaatnya istrimu dalam hidupnya? Memiliki istri yang mungkin tidak bisa setiap hari berada di dalam rumahmu?
——————————————————————————————
Submitted :
Astika Tiarani
Auditor Intern Pemerintah
Alumnus STAN

Sumber: kurniawangunadi
Unknown Web Developer

CeritaJika #29 : Jika Istrimu Seorang Akuntan


Mungkin tak pernah terbayang olehmu, aku yang seorang akuntan akan menjadi istrimu. Aku yang setiap hari harus bergelut dengan seabrek angka dan nota. Aku yang setiap hari harus memutar otak untuk membuat setiap laporan-laporan keuangan menjadi seimbang seperti yang seharusnya. Mungkin kau melihat aku sebagai robot berbentuk manusia yang harus melakukan pekerjaan yang sama setiap hari tanpa rasa bosan, menghitung. Namun, yang harus kau tahu, pekerjaanku sebagai akuntan telah mengajariku menjadi seorang yang lebih sabar, seorang yang lebih kuat, dan lebih teliti. Bukan berarti aku tak bisa bercanda akibat pekerjaaku itu. Aku masih manusia. Aku masih bisa tersenyum, aku masih tetap seorang yang humoris walau pekerjaanku tak mencerminkan itu semua. Keseharianku memang bisa dibilang monoton: bertemu mesin hitung, membuat rencana keuangan, mengawasi pengeluaran dan pemasukan untuk membuat keuangan tempatku bekerja tetap aman. Tapi jangan kau khawatirkan, walau aku memiliki keasikanku sendiri, aku tak akan melupakan kewajibanku sebagai seorang istri dan seorang manajer rumah tangga.
Aku akan bangun pagi sekali dan memasak sarapan untukmu dan anak-anak kita. Aku akan siap menjadi guru bila anak-anak kita mengeluh kesulitan pada pelajaran sekolahnya. Aku yang akan pertama kali mengetahui perkembangan kehidupan yang anak-anak kita lalui. Aku yang akan bersiap siaga bila di antara anggota keluarga kita ada yang jatuh sakit. Bahkan, dengan pekerjaanku sebagai seorang akuntan aku bisa mengolah keuangan keluarga kita dengan sebaik-baiknya. Tak usah kau cemaskan uang hasil jerih payahmu akan terbuang sia-sia, aku sangat amat mengerti memboroskan uang hanya akan berakibat penyesalan di kemudian hari. Dan bila mungkin, uang hasil jerih payahku akan turut membantumu membiayai kehidupan kita. Jangan cemaskan gajimu tak kan cukup untuk aku dan anak-anak kita, aku akan siap membantumu bahkan dalam masalah keuangan sekalipun. Meski demikian, sekalipun tak akan ku langgar kata-katamu hanya karena aku ikut andil dalam urusan uang. Karena ku yakin ridho mu akan menjadi kelegaanku dalan menjalani aktivitasku. Mungkin kau berpikir bagaimana aku bisa melakukan semuanya? Tak lelahkah aku melakukan pekerjaanku sebagai akuntan sekaligus sebagai ibu dan istri yang baik? Jawabanku adalah tidak.
Menghitung, bergelut dengan angka dan nota memang pekerjaanku, namun menjadi istri dan ibu yang baik bagi keluargaku adalah panggilan hatiku. Wanita mana yang tidak bahagia dapat merawat suami dan anak-anaknya dengan sekuat tenaganya. Wanita mana yang tidak bahagia anak-anaknya tumbuh menjadi pribadi yang baik melalui pengajarannya. Aku ingin menjadi salah satu wanita yang bahagia itu. Mungkin akan terasa berat bagiku melakukannya sendiri, namun denganmu aku yakin bisa. Bantu aku, bimbing aku, awasi aku agar tetap dalam kodratku. Agar kita bisa bersama-sama berkumpul tak hanya di dunia, tapi juga di surga.
 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
pengirim :
Akuntansi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Sumber: kurniawangunadi
Unknown Web Developer

Kabur? Hilang?


Entah sudah keberapa kalinya saya berpikiran untuk kabur. Kabur dari aktivitas yang biasa saya lakukan. Gak masuk kuliah. Gak masuk kerja. Gak ketemu sama orang-orang yang sering saya temuin. Gak komunikasi sama orang-orang yang sering komunikasi sama saya. Gak pulang ke rumah. Eh, kalau itu sih beneran kabur namanya. Hahaha.

Rasanya pengen hilang aja dari peradaban. Karena apa? Kadang saya suka ngerasa mellow drama aja pas berpikiran kok orang-orang disekitar saya pada gak perhatian sama saya. Itu menyebalkan. Biar pada tau rasa kalau saya 'hilang'. Hehehe.

Tapi sayangnya.....
Saya termasuk orang yang 'gak bisa apa-apa' kalau sendirian aja. Saya butuh teman untuk menemani saya. Dan saya termasuk tipe yang agak penakut. Hehehe

Eh tapi saya pernah sih menghilang seharian. Dan sendirian!
Menghilangnya pun ke daerah yang cukup jauh dari rumah dan bawa motor sendiri. Pegel sendiri.

Bukannya mau lari dari masalah. Tapi kadang kita emang butuh waktu untuk merenung sendirian. Berusaha berpikiran positif dan menenangkan diri. Yah... me time gitu.
Dan tiba-tiba menyanyikan lagunya Heather Headley.
"I need some me time. Not some you and some I. Just some me time. Oh...."

Yah.. entah lah saya akan melakukan 'kabur' itu atau gak. Will see.... :)

Unknown Web Developer

Tuesday, February 11, 2014

My Beautiful Woman




Sampai nangis nonton ini. Pesannya sampai banget :)
Unknown Web Developer