Wednesday, July 31, 2013
Ariana Grande feat. Mac Miller - The Way
Monday, July 29, 2013
Dalam sebuah hadits shahih, diriwayatkan bahwa Aisyah Ra bertanya kepada Rasulullah Saw, ”Siapakah yang berhak terhadap seorang wanita?” Rasulullah menjawab, “Suaminya” (apabila sudah menikah). Aisyah Ra bertanya lagi, ”Siapakah yang berhak terhadap seorang laki-laki?” Rasulullah menjawab, “Ibunya” (HR. Muslim)
Seorang sahabat, Jabir Ra menceritakan:
Suatu hari datang seorang laki-laki kepada Rasulullah Saw, ia berkata, “Ya Rasulallah, saya memiliki harta dan anak, dan bagaimana jika bapak saya menginginkan (meminta) harta saya itu? Rasulullah menjawab, “Kamu dan harta kamu adalah milik ayahmu”. (HR. Ibnu Majah dan At- Thabrani).
Ini berarti apabila orang tua membutuhkan bantuan, maka kita tidak boleh menolak, apalagi sampai menyakiti perasaannya.
Allah Swt berfirman, “…dan hendaklah kamu bersyukur kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu” (QS. Luqman:14).
Begitu penting berbuat baik dan berterima kasih kepada kepada kedua orang tua kita, sampai Rasulullah bersabda, “Ridha Allah terdapat pada keridhaan orang tua. Dan murka Allah terdapat pada kemurkaan orang tua” (HR. Turmudzi).
Thursday, July 25, 2013
Anak Laki-laki
Seorang anak laki-laki sedang duduk di samping ku. Tatapannya fokus mengarah ke arah layar yang sedang menampilkan sebuah film remaja. Mungkin film itu belum pantas untuk ditonton olehnya. Oh salah, oleh kita. Film itu merupakan film fenomenal. Itu film kenangan kita. Ketika dulu. Dan itu kencan pertama kita.
Sudah hampir sekitar 10 tahun...
Lagi.. film yang sudah hampir 10 tahun itu selalu ku tonton berulang kali. Bukan filmnya. Tapi suasana ketika pertama kali menontonnya yang sangat ku rindu. Ketika itu super duper degdegannya aku. Tanganku berkeringat dingin. Tapi senangnya bukan main.
Perpisahan memang menyebalkan. Sangat! Ditambah rasa kehilangan. Makin menyebalkan saja rasanya.
Banyak yang bilang, kehilangan itu bukan akhir dari segalanya. Justru itu merupakan awalan sesuatu yang baru. Lalu bagaimana caranya kita dapat membuat sesuatu yang baru itu menjadi sesuatu yang sangat sangat nyaman untuk kita? Ibuku bilang, benahi hati terlebih dulu.
Mungkin untuk diriku, bukan hanya sekedar membenahi hati. Tapi membuka kembali sebuah kotak kenangan yang sudah bertahun-tahun terbuka hanya setengah. Kenapa setengah? Karena aku sangat ragu-ragu ketika mengenangnya kembali. Karena aku takut mengingat sebuah harapan yang ku bangun dan susun di sana. Tapi di sisi lain, aku rindu. Sangat rindu.
Ketika kotak kenangan itu harus terbuka sepenuhnya, jantung ini berdegup kencang kembali. Tapi sayangnya, memori di dalam kotak itu sedikit rusak entah karena apa dan berakibat menghilangkan beberapa data kenangan di dalamnya. Mungkin sudah terlalu lama dia tidak terurus.
Sekarang, anak laki-laki yang dulu duduk di samping ku, dia bukan lagi hanya duduk diam saja. Tapi dia menggenggam tanganku. Memelukku. Bahkan bukan hanya itu, dia telah memberikan segalanya. Dia yang telah mengisi kotak kenangan itu lagi dengan kenangan-kenangan yang telah diperbarui.
Satu rencana pun sudah dikatakan.
"Satu tahun lagi..."
Satu tahun lagi. Itu waktu yang terasa sangat lama untuk kita.
Doa pun sering terucap mengenai satu tahun itu.
Usaha juga sedang dilakukan semaksimal mungkin.
Berbagai konflik juga tidak mau kalah untuk ikut "nimbrung".
Semoga dia yang pertama untukku, menjadi yang terakhir untukku. Dia calon imamku. Aamiin.
Tuesday, July 23, 2013
Langit Di Jendela Kamar
Sunday, July 21, 2013
Monday, July 15, 2013
Mahram =/ Muhrim
Semalam saya lihat ada semacam perdebatan di instagram, lebih tepatnya di akun instagramnya Dian Pelangi. Dian Pelangi membuat sebuah challenge dengan judul, 30 days hijabi photo challenge. Jadi setiap hari itu beda-beda tantangan untuk fotonya.
Perdebatan itu terjadi pada hari kelima yang bertema, you and your mahram.
Itu berarti harus foto dengan mahram kita.
Nah, mahram kita (perempuan) itu siapa aja? Kalau muhrim, apa bedanya sama mahram?
Saya yang semalam penasaran, saya coba cari di paman google. Tapi sayang, sinyal internet di malam hari itu emang suka nyari ribut! Hahaha. Akhirnya saya coba tanya ke mamas. Hasilnya malah saya yang gregetan karena gak dijawab-jawab sama dia. Tapi dengan penjelasan dia yang gak berani menjawab karena ragu-ragu, it's ok hun :)
Sore ini saya coba cari di internet. Dan taraaaaa....
Muhrim dan mahram itu emang beda. Dan ternyata selama ini saya salah kaprah! Hehehe
Ini penjelasan yang saya dapat dari konsultasisyariah.
Muhrim dan mahram, adalah dua istilah yang sering terbalik-balik dalam percakapan masyarakat. Terutama mereka yang kurang perhatian dengan bahasa Arab. Padahal dua kata ini artinya jauh berbeda. Teks arabnya memang sama, tapi harakatnya beda.
Muhrim (huruf mim dibaca dhammah dan ra' dibaca kasrah)
Artinya orang yang melakukan ihram. Ketika jamaah haji atau umrah telah memasuki daerah miqat, kemudian dia mengenakan pakaian ihramnya dan menghindari semua larangan ihram, orang semacam ini disebut muhrim. Dari kata Arama-yuhrimu-ihraaman-muhrimun.
Mahram (huruf mim dan ra' dibaca fathah)
Artinya orang yang haram dinikahi karena sebab tertentu.
Nah, beda kan? Hehehe
Jadi selama ini saya salah kaprah. Oh mungkin memang sudah banyak yang salah kaprah. Hehehe. Yang pentingkan sekarang tau kalau itu beda :)
Emmm.. untuk penjelasan mahram, saya masih belum berani menjelaskan lebih banyak. Karena sampai sekarang saya masih belum paham secara penuh. Saya harus lebih mempelajarinya terlebih dulu.
Jadi, ingat ya kalau muhrim dan mahram itu beda. Hehehe.
Semoga bermanfaat :)
Saya siap dan gak keberatan mendampingi kamu hidup susah dan dari bawah. Dengan seperti itu, terlihat lebih berharganya saya untuk kamu.
Daripada kamu yang tiba-tiba hadir ke hadapan saya sudah dengan kesuksesan atau kemapanan kamu. Bukan karena apa-apa. Saya hanya takut kalau nanti saya dianggap remeh atau gak berharganya saya di mata kamu.
28 Juni 2013
Friday, July 12, 2013
Wanita Taat Agama
(H.R. Abu Hurairah)
Saya memang dari TK hingga SMP bersekolah dengan berbasis agama islam. Yang jelas saya cukup mempunyai pengetahuan untuk membentengi diri dari perbuatan yang dilarang agama. Kebiasaan ketika bersekolah di sekolah islam yang memang seharusnya diterapkan di dalam kehidupan pun, masih tetap saya lakukan.
Tidak ada. Saya takut. Otak saya ngeblank. Memang hal itu yang sudah saya pikirkan dan takutkan dari lama.
Pikiran positif saya menyimpulkan kalau wanita dengan agama yang baik atau bagus, insya Allah akan menghasilkan keturunan yang taat pada Allah, yang agamanya baik juga, bermanfaat untuk semuanya, dan lain-lain.
Tuesday, July 9, 2013
Monday, July 8, 2013
Sheila On 7 - Hingga Ujung Waktu
Michael Bublé - Close Your Eyes [Official Video]
When your luck was down in me
Cinta sejati tak seharusnya membuat kita saling menerka, sebab semuanya telah pasti seperti kata hati.
-Sweta Kartika-
Saya harus mendahulukan perasaan kamu terlebih dulu, baru saya "sembuhkan" perasaan saya yang sakit.
Saya harus mengerti diri kamu terlebih dulu.
Saya harus bisa menahan rasa kesal terhadap kamu.
Tenang, saya tidak akan meledakkan semua yang saya pendam sendiri. Saya hanya menumpahkannya lewat pelukan.
Thursday, July 4, 2013
Jangan Bersedih ya Ayah
Ayah, jangan bersedih ya.
Kita semua tetap sangat mendukung ayah.
Kita semua tidak akan meninggalkan ayah.
Kita abaikan saja orang-orang yang telah meragukan kemampuan ayah.
Sudah lebih dari dua puluh tahun ayah di sana, jadi ayah nikmati saja tahun-tahun terakhir ayah di sana.
Sudah banyak juga kesuksesan yang ayah berikan di sana.
Sudah banyak juga yang ayah bantu untuk dapat mengembangkan diri di sana.
Sudah banyak juga pencitraan baik yang ayah tunjukkan mengenai tempat itu.
Sudah banyak.
Sudah terlalu banyak Yah..
Kita semua tahu kalau ayah itu adalah ayah yang paling hebat.
Mungkin Allah mempunyai rencana lain untuk ayah.
Jadi syukuri saja posisi ayah yang sekarang.
Jangan bersedih lagi ya ayah ku sayang.
Kita semua sayang sekali sama ayah.
Tetap tersenyum seperti biasanya ya, Yah :)
Rencana Kuliah
"Kamu jadi ambil skripsi semester nanti?"
Pertanyaan itu sering saya dengar akhir-akhir ini dari teman kampus saya.
Perencanaan kuliah saya ini sebenarnya hanya ingin sampai 2 tahun (4 semester) saja (program ekstensi). Itu waktu ekstrimnya. Namun waktu normalnya adalah 2,5 tahun (5 semester). Kenapa waktu itu ingin sekali hanya 2 tahun? Karena pemikiran biaya yang harus ayah tanggung dan perencanaan hidup saya kemudian yang tergantung dengan kapan saya dapat gelar sarjana ekonomi.
Namun di tengah perjalanan. Saya memutuskan untuk sampai 2,5 tahun saja deh.
Sebenarnya rencana untuk hanya sampai 2 tahun, bisa saja direalisasikan. Tapi ternyata ada tragedi di akhir semester ketiga. Saya tidak lulus 3 mata kuliah sekaligus! Sedihnya keterlaluan. Panik harus bilang apa ke ayah. IP saya jatuh seperti terjun bebas di semester ketiga. Oleh karena itu, ketika memasuki semester keempat, saya hanya dapat ambil 12 sks dari sks maksimal sebesar 15 sks. Rencana saya berantakan.
Akhirnya saya menyusun rencana kembali. Di semester keempat, saya harus lulus semua mata kuliah. Lalu 3 mata kuliah yang tidak lulus itu akan saya lunasi di semester pendek dengan memilih 2 dari 3 mata kuliah. Lalu sisa 1 mata kuliah, akan saya lunasi di semester kelima dengan sekaligus mengambil skripsi. Ketika menikmati alur di semester keempat, dapat kabar yang mengejutkan lagi. Semester pendek di tahun ini ditiadakan! Ya Tuhan...
Rencana pun saya rombak kembali.
Alhamdulillah mata kuliah yang saya ambil di semester keempat, lulus semua. Namun ya ada satu mata kuliah yang rasanya ingin sekali saya perbaiki.
Ditengah-tengah kebingungan gitu, saya minta izin sama ayah, tanya pendapat dia,, akhirnya saya putuskan untuk sampai 3 tahun (6 semester).
Teman-teman saya pada banyak yang protes dan bertanya.
"Kenapa sih lo jadi 3 tahun? 2,5 tahun kan bisa Ra!" Kata salah satu teman dekat saya dengan nada protes.
Bukannya gimana-gimana ya,,
Saya hanya tidak mau asal lulus saja dari FEUI. Dan skripsi, saya gak mau asal jadi saja. Itu butuh pemikiran dan perencanaan yang matang juga.
Rencana lulus jadi 3 tahun, jadi buat rencana nikah mundur. Hahaha..
Kesimpulannya, untuk dapat gelar sarjana ekonomi, saya butuh waktu sekitar 6 tahun! Yah, disyukuri saja. Insya Allah saya akan diwisuda sekitar bulan Agustus 2014. Aamiin ya Allah :)
Wednesday, July 3, 2013
Sosok Bayangan
Ketika telpon ditutup secara sepihak dengan akhir yang yah sama sekali tidak enak..
Hanya bisa diam dan menyesali perkataan apa saja barusan yang keluar dari mulut ini.
Saya tidak pernah paham dengan jalan pikiran kamu. Hingga sekarang.
Berkali-kali saya peringatkan diri saya kalau, "Ini gak apa-apa. Sabar!".
Yah, sepintas terasa sepi. Dan berakibat fatal. Saya diam. Saya menangis. Saya berkhayal yang seharusnya itu sangat tidak boleh.
Ada sebuah bayangan. Ada sebuah tangan terjulur dan mengelus kepala saya lembut. Saya sangat kenal sosok seperti bayangan ini.
"Neng kenapa nangis? Dianya gitu lagi ya? Sabar ya Neng sayang. Neng harus sabar. Inget kalau Neng udah janji sama Aa untuk gak gampang nangis lagi. Inget kan sama janjinya? Neng harus bisa lebih dewasa. Anggap ini sebagai ujian untuk sebuah kebahagiaan nanti. Hadapi dengan senyuman ya Neng sayang."
Bayangan itu hilang. Dan saya hanya bisa terdiam lagi.
Setelah itu saya hanya bisa mengutuki kebodohan saya kembali. Seharusnya saya tidak boleh lagi berkhayal seperti itu. Tapi khayalan itu seperti nyata.
Ah, saya hanya butuh kamu yang sudah menutup telpon saya secara sepihak. Saya tidak butuh sosok bayangan itu.
Tapi kamu sendiri yang terkadang tanpa sengaja membuat saya berkhayal sosok bayangan itu lagi.